Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-07 13:53:45【Kabar Kuliner】321 orang sudah membaca
PerkenalanPuskemas Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menangani 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin

Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sekitar 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin di Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, mendapat perawatan di puskesmas setempat setelah mengeluh pusing, mual dan muntah usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Puskesmas Gekbrong Titin Kuraesin di Cianjur Kamis, mengangakan pihaknya langsung melakukan penanganan ketika belasan siswa mengeluhkan pusing, mual dan muntah selang beberapa saat setelah menyantap menu MBG seperti nasi, ayam katsu, tahu semur kecap, timun, dan anggur.
"Total yang mendapat perawatan di puskesmas sebanyak 14 orang sedangkan dua orang lainnya ditangani di sekolah, sebagian besar mengeluhkan hal yang sama setelah menyantap menu MBG," katanya.
Selang lima jam mendapat penanganan di puskesmas, tutur dia, kondisi kesehatan belasan siswa mulai membaik dan saat ini seluruh siswa sudah dipulangkan, namun tetap mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan.
Baca juga: Istana sebut penambahan Wamenkes untuk bantu masalah MBG di BGN
Pihaknya belum dapat memastikan penyebab dari keracunan tersebut, namun petugas puskesmas sudah mengambil sampel makanan dari menu MBG dan diserahkan ke petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, guna dilakukan uji laboratorium.
"Kami sudah mengambil sampel makanan dan muntahan siswa untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab keracunan yang menimpa belasan siswa tersebut," katanya.
Bahkan ungkap dia, pihaknya telah melakukan pengecekan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Desa Songgom, guna memastikan standarisasi termasuk kondisi dapur dan lain-lain, dimana hasilnya cukup bagus, ngak ada masalah.
Sedangkan terkait Sertifikat Laik Higienie Sanitasi (SLHS) di dapur tersebut, informasi-nya dalam proses, sehingga pihaknya akan melakukan monitoring dan membuat Satgas di Puskesmas Gekbrong, sebagai bentuk siaga terhadap kejadian dugaan keracunan MBG.
"Setelah terbentuk Satgas di Gekbrong, tentunya pengawasan dan pemantauan akan lebih ditingkatkan guna memastikan ngak ada lagi kejadian yang sama menimpa siswa penerima manfaat MBG di wilayah Gekbrong," katanya.
Baca juga: Kemenag awasi program MBG perdana di Madrasah Bolsel
Suka(7)
Artikel Terkait
- Badan Gizi Nasional evaluasi program MBG Pamekasan setelah keracunan
- Langkah strategis lindungi warisan budaya dari klaim negara tetangga
- Kalbe ajak masyarakat kelola gula darah dengan metode 5 J
- Anggota Komisi XIII DPR RI dorong penguatan pengawasan industri AMDK
- Enam warisan budaya Jepara lolos sidang WBTb Indonesia 2025
- Polisi ungkap kronologi pengemudi Lexus yang tewas di Pondok Indah
- Pemkab Kediri berikan SLHS ke SPPG
- Anggota Komisi VII DPR: Maksimalkan promosi wisata Kalbar lewat medsos
- Mensos ngak ingin terjadi perundungan di Sekolah Rakyat
- Anggota DPR: MBG menurunkan stunting, tingkatkan kualitas pendidikan
Resep Populer
Rekomendasi

MU diimbangi Nottingham Forest 2

Siswa Sekolah Rakyat di Tangsel dapat laptop

Perjalanan dua KA di Jember alami keterlambatan akibat banjir Semarang

Pemkab Tangerang percepat penerbitan SLHS untuk SPPG

JEF 2025 dinilai jadi ruang pelaku ekraf dorong ekonomi Jakarta

Stroke di usia muda bertambah dipengaruhi beban kerja tinggi

Cara penanganan tepat bagi penderita "honeymoon cystitis"

Ini kata hakim PN Jaksel yang beratkan vonis Nikita